ETIKA MENJENGUK ORANG SAKIT DI
RUMAH SAKIT
1.
Pengertian
Menjenguk orang
sakit merupakan manifestasi( wujud)
ukhuwah (persaudaraan) yang sangat mulia, dimana seseorang mengunjungi orang yang sakit
tersebut dengan tujuan agar orang yang dikunjungi memiliki semangat untuk
sembuh dan sehat kembali.
Menjenguk orang
sakit diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al Bara bin
Azibr adhiyallahu anhu meriwayatkan,
“Nabi menyuruh kita tujuh hal dan melarang kita akan tujuh hal. Beliau menyuruh kita untuk mengantarkan jenazah,
menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang teraniaya,
melaksanakan sumpah, menjawab salam, dan mendoakan orang yang bersin. Dan beliau melarang kita memakai wadah (bejana) dari perak, cincin emas,
kain sutera, dibaj (sutera halus), qasiy (sutera kasar), dan istibraq
(suteratebal). (Bukhari no.1239; Muslim 2066)
Dalam mengunjungi orang sakit, kita perlu memiliki suatu
pedoman agar tidak melakukan kesalahan. Sehingga, diperlukan adanya Etika.
Etika menjenguk orang sakit di rumah sakit merupakan suatu pedoman yang menjadi
dasar tentang apa yang sebaiknya kita
lakukan ketika kita menjenguk orang sakit di rumah sakit.
2.
Tujuan menjengukorangsakit
a) Menjadi perenungan bagi kita ternyata
kesehatan sangat bermanfaat sekali dan sangat mahal harganya
b)
Menjalin silaturahim
c) Menjenguk orang sakit berpotensi memberi perasaan dan kesan
kepadanya bahwa ia diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya, dicintai, dan
diharapkan segera sembuh dari sakitnya. Hal ini dapat menentramkan hati si
sakit.
d) Menjenguk orang sakit dapat menumbuhkan semangat, motivasi, dan
sugesti dari pasien; hal ini dapat menjadi kekuatan khusus dari dalam jiwanya
untuk melawan sakit yang dialaminya. Dalam dirinya ada energi hebat untuk
sembuh.
e) Mengambil pelajaran dari penderitaan yang dialami si sakit
3.
Etika menjengukorangsakit
a)
Bersikapsopandanramah
b)
Memakaipakaian yang layak,
sopandantidakmengundangsyahwat
c)
Memberikanbantuanjikadibutuhkan
d)
Tidakmengganggupasiendanpenunggunya
di rumahsakitatauklinik
e)
Janganberkunjungpada
waktu yang tidak tepat
f)
Mendoakansisakit agar
cepatlekassembuh
g)
Niatberkunjungdenganikhlasdandenganitikad
yang baik pula
h)
Tidakmembawamakanan yang
dilarangbagisi sakit
i)
Tidakmenakut-nakuti yang sedangsakitakanpenyakit
yang diderita
j)
Tidakmelakukantindakkejahatan
k)
Menghibursisakit
4.
Kesalahan ketika menjenguk orang sakit
a)
Bersikap tidak sopan
b)
Memakai pakaian yang tidak sopan
c)
Mengganggu si sakit
d)
Berkunjung pada waktu yang tidak
tepat
e)
Menakut-nakuti si sakit
f)
Memiliki niat yang lain dalam
menjenguk si sakit
g)
Membawa makanan yang dilarang
bagi si sakit
ROLE PLAY
Pada suatu hari di sebuah Rumah Sakit, ada seorang
Pasien yang mengalami appendicitis.
Kemudian
datanglah sang Perawat yang akan menginformasikan bahwa si Pasien akan
dioperasi.
Perawat : “ Selamat pagi Mbak Intan, perkenalkan saya Retno. Saya adalah perawat yang di rumah sakit ini
yang siap selalu merawat mbak Intan.
Pasien : “ Oh iya selamat pagi mbak Retno. “
Perawat : “Jadi begini mbak Intan, saya ingin memberitahu anda,
bahwa pada hari ini kami akan melakukan operasi pada usus buntu mbak Intan. ”
Pasien : “ Tapi sebelumnya ma’af mbak kenapa kok saya harus
dioperasi ? ”
Perawat : “ Jadi gini Mbak Intan, anda ini
mengalami yang namanya apendicitis. ”
Pasien : “ Apendicitis ? apa itu mbak ? ”
Perawat : “ Apendicitis itu bahasa medis yang artinya radang pada
usus buntu dari mbak Intan. Jadi nanti kita akan melakukan operasi untuk
pengangkatan usus buntu dari mbak Intan.”
Pasien : “ Lo kok usus buntunya diangkat
Sus ?”
Perawat : “ Iya, agar bakteri yang ada di usus buntu mbak Intan
tidak menjalar ke organ tubuh yang lain.”
Pasien : “ Oh begitu ya Sus ? terus apa
yang harus saya lakukan sebelum operasi ini. ”
Perawat : “ Oh kalau itu, mbak Intan harus puasa agar isi perut
kosong dan usus pun juga kosong dan tidak lupa berdo’a. Eee ma’af mbak Intan,
saya tinggal dulu untuk diskusi dengan dokter. ”
Pasien : “Oh
iya – iya silahkan.”
Beberapa
saat kemudian datanglah teman dari Intan yang bernama Puji.
Teman : “ Assalamualaikum, ”
Pasien : “ Wa’alaikumsalam ee Puji… ”
Teman : “ hai gimana kabarnya kok ngga’
pernah kelihatan..”
Pasien : “ gimana mau kelihatan orang
sakit kaya’ gini…”
Teman : “oh iya ya kamu sakit. Tapi jujur aku kangen lo sama
kamu, makanya aku njenguk kamu. Tapi maaf aku ngga’ bisa membawakan kamu oleh –
oleh, maklum kan masih mahasiswa, harus irit. ”
Pasien : “ waduh kamu nie ginama sie katanya kangen, tapi kok
ngga bawain apa – apa sie. Tapi tak apalah bagiku kehadiranmu sudah cukup untuk
menghiburku. ”
Teman : “ aduh aku jadi ngga enak nih ”
oh iya emangnya kamu sakit apa sih..
Pasien : “ itu kata perawatnya tadi
appendicitis ”
Teman : “ wah sakit apa itu Tan ? ”
Pasien : “ itu lo radang pada usus buntu,
jadi entar aku dioperasi ”
Teman : “ waduh sebentar, aku jadi ingat
kejadian beberapa bulan lalu. ”
Pasien : “ emang ada kejadian apa ? ”
Teman : “Jadi gini, tetanggaku itu mengalami hal
yang serupa dengan kamu, lalu dia dioperasi. E… ! seminggu kemudian sudah tidak
ada ”
Pasien : “maksudnya ? ”
Teman : “ iya dia meninggal ”
Pasien : “ ih serem ya, aku jadi takut
nie ”
Teman : “ makanya nanti jangan minta
dioperasi ”
Sang
Perawat kembali dari diskusinya dengan dokter…
Perawat : “ Permisi, Eee ada temannya mbak
Intan yang njenguk. Sudah lama Mas ? ”
Teman : “ Aduh belum kok Sus, nie saya
baru aja datang ”
Perawat : “ Eee Maaf ya Mas saya mau bicara
dulu dengan mbak Intan ”
Teman : “ Oh iya – iya Sus silahkan ngga
apa – apa ”
Perawat : “ Mbak Intan kita mulai operasi sekitar 8 jam lagi,
bagaimana Mbak sudah siapkan ? ”
Pasien : “ Waduh Sus saya ngga mau
dioperasi, saya takut . . ”
Perawat : “ Lo kok Mbak Intan ngga’mau, harus
mau dong biar lekas sembuh ”
Pasien : “ Jadi gini Sus, teman saya tadi cerita
bahwa beberapa bulan lalu tetangganya kemarin mengalami sakit yang sama dengan
saya, kemudian dia dioperasi. E,
seminggu kemudian meninggal. ”
Perawat : “ oh gitu. Jadi gini mbak , pada dasarnya hidup dan mati
itu ada ditangan Tuhan. Kalau suatu operasi mengakibatkan kematian itu bisa
karena beberapa hal. Yang pertama memang sudah massanya dipanggil Tuhan. Atau
mungkin kesalahan manusia baik dari kita tenaga medis maupun dari pasiennya
sendiri yang kerap tidak patuh pada saran dokter maupun perawat. ”
Pasien : “ wah setelah mendapat penjelesan dari
suster, saya jadi siap untuk dioperasi. ”
Perawat : “ Baik mbak kalau
begitu jangan lupa berdo’a supaya
operasi dapat berjalan dengan lancar”
Pasien : “Ya sus, . Amin. .